A. M U K A D I M A H
Atas berkat dan rahmat Tuhan yang maha ESA, Kongres Masyarakat Banjarnegara dengan ini menyatakan ; PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa. Adapun poin-poin petisi tersebut akan di bagi menjadi tiga bab. Yakni :
- Bab Pertama ;
Berbicara tentang problem nasional yang memiliki korelasi dengan seluruh daerah di Indonesia. - Bab Dua ;
Berbicara tentang problem penting dan mendasar serta mendesak untuk diambil tindakan nyata bagi pemerintah dan DPRD Kabupaten Banjarnegara. - Bab Tiga ;
Adalah tambahan gagasan dan ide dari hasil Kongres Masyarakat Banjarnegara, 28 Oktober 2025.
Kami Pania Adhoc KMB yang di bentuk oleh Forum Kebangkitan Banjarnegara dan Bangsa, berharap semoga hasil kongres berupa PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa ini dapat melahirkan sebuah Kesadaran Kapada Para Pihak. Bahwa Problem kekinian yang tertuang dalam petisi ini adalah sebuah realita yang sedang kita hadapi bersama. Dan kita perlu bergandengan tangan lintas sektoral agar perikehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat dapat keluar dari persoalan yang membelenggu selama ini.
Karenanya spirit persatuan dan kesatuan dalam peringatan hari sumpah pemuda ke-97 ini, benar-benar menginspirasi kami untuk mengajak para pihak agar berkenan menurunkan ego masing-masing demi masa depan Banjarnegara dan Bangsa.
Banjarnegara, 31 Oktober 2025
Ketua Panitia Adhoc KMB - Wahono
Sekretaris Panitia Adhoc KMB - Imam Naf'an
B. LATAR BELAKANG DAN LANDASAN PEMIKIRAN
Peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2025, telah menginspirasi pergerakan para aktifis Banjarnegara untuk mengambil nilai-nilai spirit tentang arti penting semangat Persatuan dan Kesatuan. Berikrar secara sakral untuk mengaku ; bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu, yakni Indonesia.
Sumpah Pemuda Lahir dari rahim sebuh rapat besar lintas yong/pemuda senusantara bernama KONGRES. Butuh waktu lebih dari 10 tahun, Soegondo Djojopoespito, WR. Supratman, Muhammad Yamin dan lain-lain melakukan sebuah pergerakan yang penuh lika-liku hinga sampai pada agenda besar bertitle ; Kongres Pemuda Indonesia (1928). Dan sejarah berbicara bahwa ternyata ; butuh waktu 17 tahun sejak peristiwa Sumpah Pemuda menuju Kemerdekaan RI – 1945.
Pergerakan aktifis Banjarnegara juga telah memasuki usia lebih dari 10 tahun. Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda bakal menjadi tonggak awal untuk membangun spirit persatuan dan kesatuan lintas sektoral dan lintas elemen masyarakat se-Banjarnegara. Kematangan usia sebuah daerah bernama Kabupaten Banjarnegara, kini telah menginjak di usia 454 tahun dengan pergantian pemimpin daerah sebanyak 30 kali sejak tahun 1.571.
Saat ini, fakta berbicara bahwa ; dengan tuanya usia belum tentu menjamin dewasanya seseorang. Sebab dewasa bukan terletak pada tuanya usia, tetapi terletak pada kematangan jiwa. Kami panitia Adhoc Kongres Masyarakat Banjarnegara yang di bentuk oleh Aliansi Forum Kebangkitan Banjarnegara dan Bangsa dengan Forum Banjarnegara Berfikir, merasa perlu untuk mendefinisikan ulang tentang konsep besar atau Grand Design Kongres Masyarakat Banjarnegara. Demi terciptanya iklim yang kondusif menuju spirit persatuan dan kesatuan lintas sektoral dan lintas elemen se-Banjarnegara.
REKONSILIASI adalah jalan tengah yang kami ambil demi terwujudnya pilar persatuan dan kesatuan menuju Kebangkitan Banjarnegara. Esensi atau RUH rekonsiliasi terletak pada sebuah kalimat, yakni ; tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, yang ada hanyalah semangat persatuan untuk membangun Banjarnegara dan Bangsa.
Kongres Masyarakat Banjarnegara adalah sebuah kegiatan intelektual berupa diskusi lintas sektoral dan lintas elemen masyarakat se-Banjarnegara. Melalui kajian dalam sidang-sidang komisi yang akan membahas berbagai macam persoalan dan tantangan masa depan Banjarnegara. Semua hasil notulen dalam sidang-sidang komisi, kemudian di plenokan lagi, sehingga mampu mengambil kesimpulan-kesimpulan penting dan krusial, fundamental serta brilliant untuk kebangkitan dan kemajuan Banjarnegara kedepan. Hasil sidang pleno akhir secara otomatis menjadi poin-poin penting berjudul ; PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa.
Melalui Rahim Kongres Masyarakat Banjarnegara, lahirlah sebuah PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa.
Memayu Hayuning Bawana – Hambrasta Dhur Hangkara
Sura Dira Jaya Ningrat, Lebur Dhaneng Pangestuti
Manunggaling Swata – Tumataning Praja
Rahayu Sagung Dhumadhi
Wahono
Ketua Panitia Adhoc KMB
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan di selenggarakannya Kongres Masyarakat Banjarnegara, adalah :
- Membangkitkan kembali spirit persatuan dan kesatuan lintas sektoral dan lintas elemen se-Banjarnegara demi terwujudnya Banjarnegara yang Maju dan Sejahtera.
- Menyerap dan mendiskusikan langsung tentang ide dan gagasan para peserta KMB, melalui sidang komisi maupun pleno.
- Melahirkan poin-poin penting yang terangkum dalam PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa. Untuk dapat segera di tindak lanjuti menjadi bagian dari program pemerintah demi masa depan Banjarnegara yang semakin terarah dan Bangsa yang semakin tumbuh.
D. BAB PERTAMA
Terdapat Lima Pilar atas Problem Besar Kebangsaan Saat Ini. Dimana kelima pilar problem besar tersebut, setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia merasakan dampaknya. Karenanya kelima pilar problem besar kebangsaan kita ini, membutuhkan solusi kongrit dari setiap wilayah yang ada di Indonesia tak terkecuali Kabupaten Banjarnegara.
Ke-Lima problem besar kebangsaan itu adalah :
- Masyarakat kita itu terlalu OVER REAKTIF terhadap suatu hal. Padahal Bangsa ini BUTUH RESPONSIF akan suatu hal.
Digital Civility Index (DCI) 2020 - Berdasar Survei Microsoft, Warganet Indonesia Paling Tak Sopan se-Asia Pasifik - IQ rata-rata masyarakat kita saat ini hanya 78,49. Standar IQ dunia adalah 100-111. Sympanse dan orang IDIOT rata-rata memiliki IQ antara 20 – 70.
Ulster Institute for Social Research - Richard Lynn dan David Becker yang diterbitkan dalam buku "The Intelligence of Nations" pada tahun 2019 - Diera teknologi yang sangat canggih pada saat ini. Kita mengalami OVER LOAD Information. Karena-nya butuh kekuatan besar untuk dapat menfilter sumber informasi tersebut.
- Bangsa kita saat ini mengalami OBESITAS DEALER. Padahal bangsa kita ini butuh LEADER.
2020 : KPK : 80% pilkada di biayai oleh cukong | 2014 : Kemendagri - Gunawan Fauzi : 80 % = terlibat korupsi - Kita sedang mewarisi persoalan TERCERABUTNYA generasi bangsa dari AKAR Sejarah, Tradisi dan Budaya leluhur Bangsanya.
Adapun keterangan dan atau detail kelima persoalan tersebut berikut solusinya, adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat kita itu terlalu OVER REAKTIF terhadap suatu hal. Padahal Bangsa ini BUTUH RESPONSIF akan suatu hal.
- Bahwa tidak semua hal yang bertebaran di media social itu harus kita tanggapi dan komentari, apalagi sampai di forward tidak karu-karuan. Sementara substansinya ia tidak mengerti apalagi memahami.
- Merespon sesuatu hal artinya ; Kita memberikan JEDA sesaat untuk berfikir, mencerna dan merenung dengan berbagai literasi. Agar sikap yang di hasilkan adalah suatu KEBIJAKSANAAN bukan makin menambah keruh dan gaduh suasana.
- Sikap RESPONSIF inilah yang bakal mampu melahirkan IKLIM yang KONDUSIF. Ingat ! Bangsa ini sedang berbenah dan itu semua membutuhkan KETENANGAN.
2. IQ rata-rata masyarakat kita saat ini hanya 78,49. Standar IQ dunia adalah 100-111. Sympanse dan orang IDIOT rata-rata memiliki IQ antara 20 – 70.
- Butuk penjelasan barulang-ulang dalam menerangkan segala sesuatu dengan berbagai macam metode, baik secara tulisan, gambar bahkan video. Agar pesan dari pemerintah dan dewan kepada masyarakat dapat sampai dipahami dan di mengerti. Demikian juga sebaliknya.
- Butuk penjelasan barulang-ulang dalam menerangkan segala sesuatu yang melibatkan banyak tokoh dan aksi nyata agar pesannya tersampaikan dari pemerintah dan dewan kepada masyarakat. Demikian juga sebaliknya.
3. Diera teknologi yang sangat canggih pada saat ini. Kita mengalami OVER LOAD Information. Karena-nya butuh kekuatan besar untuk dapat menfilter sumber informasi tersebut.
- Terkadang kita selalu terjebak pada pola-pola konvensional dan jadul dalam melakukan suatu hal, sementara dunia sudah berubah dan jaman sudah sebegitu canggihnya.
- Kita gagap dengan perubahan yang begitu cepat karena dorongan teknologi. Regulasi selalu tertinggal 10 langkah dari realita kehidupan kita. Sebab masa depan hanya di miliki oleh mereka yang menguasai teknologi dengan kolaborasi kearifan local dan kesejatian diri, tradisi dan budaya-nya.
4. Bangsa kita saat ini mengalami OBESITAS DEALER. Padahal bangsa kita ini butuh LEADER.
- Seorang leader lahir dari sebuah metamorphosis atas proses perjuangan nilai-nilai kerakyatan dan kenegarwanan.
- Sorang leader mampu membaca problematika besar ditengah-tengah masyarakat sekaligus mampu memberikan alternative solusi atas masalah tersebut.
- Kristalisasi alternative solusi tersebut terangkum dalam bingkai bernama VISI.
5. Kita sedang mewarisi persoalan TERCERABUTNYA generasi bangsa dari AKAR Sejarah, Tradisi dan Budaya leluhur Bangsanya.
- Kita lupa dengan sejarah dan kedahsyatan leluhur bangsa.
- Kita lupa dengan tradisi dan budaya bangsa kita sendiri.
- Kita lebih bangga dengan tradisi dan budaya bangsa lain.
- Karennya, penting bagi kita untuk dapat menemukan kembali identitas dan jati diri bangsa kita. Menemukan kembali budaya asli tiap daerah untuk di tulis ulang agar dapat kita ajarkan kepada anak dan cucu kita, melalui system pendidikan yang terpadu. Sustainable, Comprehensive and Integral.
E. BAB KEDUA
Berbicara tentang problem penting dan mendasar serta mendesak untuk diambil tindakan nyata bagi pemerintah dan DPRD Kabupaten Banjarnegara.
- Tentang cita-cita suatu darah akan dibangun menjadi Kabupaten / Kota apa Banjarnegara kedepan.
- Pentingnya untuk menggali dan menemukan kembali identitas dan jati diri Banjarnegara.
- Selesaikan persoalan pengangguran terbuka di Kabupaten Banjarnegara yang telah tembus lebih dari 52.000 orang hingga tuntas.
- Butuh solusi kongkrit atas persoalan kemiskinan di Banjarnegara yang masih tembus di angka 124.660 Jiwa dari total penduduk Banjarnegara yang lebih dari 1 juta jiwa.
- Revitalisasi balai budaya sebagai public space yang dapat menjadi space sekaligus place bagi semua komunitas dan masyarakat Banjarnegara.
- Dorong keberadaan Koperasi Merah Putih di semua desa se-Banjarnegara agar mampu mendownload anggaran pusat hingga berhasil merealisasikan dan meng-LPJ-kan kegiatannya.
- Ciptakan iklim yang kondusif, agar program pemerintah pusat berupa MBG (Makan Begizi Gratis) dapat berjalan secara optimal untuk memulai menggerakan roda ekonomi masyarakat di tingkat bawah hingga menengah.
Adapun keterangan dan atau detail kelima persoalan tersebut berikut solusinya, adalah sebagai berikut :
1. Tentang cita-cita suatu darah akan dibangun menjadi Kabupaten / Kota apa Banjarnegara kedepan.
- 454 Tahun sudah Banjarnegara berdiri menjadi sebuah Kabupaten tingkat dua. Selama itu pula kita belum bisa menentukan bahwa Kabupaten Banjarnegara akan dibangun menjadi Kabupaten / Kota apa. Inilah arti penting sebuah kata “ THE POSITIONING “ dalam membangun sebuah daerah.
- Berbicara STRONG and WEAKNESS Kab. Banjarnegara. Maka tidak ada pilihan lain selain Banjarnegara memilih untuk menjadi kota / kabupaten PARIWISATA. Entah pariwisata berbasis pertanian, kuliner, olahraga, alam, budaya, maupun sejarah.
- Mengapa pilihannya menjadi kota pariwisata? Sebab prasyarat untuk menjadi kota / kabupaten pariwisata – kita telah memilikinya. Kita telah memiliki satu desatinasi pariwisata berdaya ungkit International ( Dieng ). Kita telah memiliki satu destinasi pariwisata berdaya ungkit Nasional ( RAFTING ) dan kita telah memiliki satu destinasi pariwisata berdaya ungkit Regional, yakni serulingmas dan Surya Yudha Park. Belum lagi wisata local yang berdaya ungkit local.
2. Pentingnya untuk menggali dan menemukan kembali identitas dan jati diri Banjarnegara.
- Sejarah dan peradaban dunia telah berbicara secara fakta bahwa tidak ada satu bangsa dan negarapun di dunia dari 193 negara, yang berhasil menjadi Negara maju, melaikan ia membangun sebuah kesadara untuk kembali kepada tradisi dan budaya leluhurnya.
- Saatnya kita kembali pada sejarah, tradisi dan budaya leluhur Banjarnegara. Bahwa Budaya Banjarnegara adalah Cablaka – Blakasuta – Thokmelong. Sebuah Budaya tutur sapa dengan gaya ngapak. Ngomong apa anane, ora usah nganggo tedeng aling-aling, tapi nggari ngomong nganggo gaya baworan. Bawor dengan senjata kudinya adalah simbul atau icon budaya cablaka / budaya ngapak kita, Banjarnegara. Adapun Dawet ayu hanyalah salah satu penjelas identitas produk kuliner milik Banjarnegara, BUKAN budaya Banjarnegara.
- Jika kesadaran pada poin b tersebut diatas telah terbuka. Maka perlu dan penting sekali untuk menulis kembali tentang definisi, filosofi dan nilai-nilai budaya asli Banjarnegara, yakni Cablaka – Blakasuta – Thokmelong ini kedalam sebuah BUKU. Kemudian menjadikannya sebagai MULOK (kurikulum muatan local) agar anak dan cucu kita dapat mewarisi nilai-nilai budaya Banjarengara yang terbuka dan jujur tapi tetap rilex.
- Jika Bawor dengan senjata kudinya adalah simbul budaya Cablaka – Blakasuta – Thokmelong, maka simbul tersebut menjadi milik 5 kabupaten yakni ; Banjarengara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen. Karenanya, mencari dan menggali kembali simbul Banjarnegara sebagai pengejawantahan budaya asli Banjarnegara, perlu dilakukan agar Banjarnegara memiliki simbul khusus yang memiliki perbedaan dengan kabupaten lain di wilayah karesidenan Banyumas, tanpa mengurani makna, sejarah, fakta dan nilai-nilai keaslian budaya cablaka kita.
- Berbicara tentang Identitas Budaya tidak komplit jika kita tidak sampai untuk membahas tentang KESENIAN RAKYAT. Karenanya di usianya yang ke 454, Kab. Banjarnegara perlu untuk mencari dan menentukan sejatinya Kesenian Rakyat Banjarnegara, sebagai sub culture yang memiliki potensi dan daya tarik public national bahkan international untuk menghasilkan ekonomi masyarakat.
- Jika Budaya asli – Icon – Kesenian Rakyat Banjarnegara telah teridentifikasi, maka dikemudian hari ; KIRAB HARI JADI BANJARNEGARA dapat kita ubah menjadi KIRAB BUDAYA Banjarengara dalam rangka Hari Jadi Banjarnegara. Sebuah perhelatan seni dan budaya asli Banjarnegara untuk Bangsa Indoensia tercinta. BALI kedua di Indonesia adalah sebuah keniscayaan dengan segala potensi SDA dan SDM yang ada di Kab. Banjarnegara.
3. Selesaikan persoalan pengangguran terbuka di Kabupaten Banjarnegara yang telah tembus lebih dari 52.000 orang hingga tuntas.
- Berbicara tentang persoalan pengangguran terbuka di Kab. Banjarnegara, sangat erat dengan “positioning“ Banjarnegara akan di bangun menjadi kabupaten/kota apa. Tetapi yang tidak kalah penting juga adalah ; Realisasi membentuk organisasi atau lembaga yang focus bekerja untuk mendatangkan investor dari luar Banjarnegara ke Banjarnegara dengan ketua khusus yakni Bupati Banjarnegara.
- Kawaasan Industri Banjarnegara adalah sebuah keniscayaan. Karenanya – mustahil impian tersebut dapat terwujud tanpa poin pertama. Dan payung hukum berdirinya kawasan industri Banjarnegara ada pada ; Perda nomor 6 Tahun 2023, yang terdiri dari 252 halaman. Bahwa kawasan industri dari perda sebelumnya hanya berada di susukan, kini telah di ubah menjadi 8 kecamatan, yakni ; susukan, purwojero klampok, mandiraja, purwanegara, bawang, sigaluh, wanadadi dan rakit.
- Kita – Kab. Banjarnegara belum pernah serius membahas STRATEGI dan TAKTIS untuk mewujudkan Kawasan Industry Banjarnegara. Sehingga problem solving atas persoalan pengangguran yang ada HANYA melalui metode konvensional dan jadul seperti JOB FAIR. Jika Job Fair dianggap mujarab dalam mengatasi persoalan pengangguran terbuka yang ada. Dengan penyerapan tenaga kerja dari setiap job fair kisaran 1.000 orang, dilakukan setahun dua kali. Maka butuh waktu 26 tahun baru persoalan pengangguran terbuka Banjarnegara terselesaikan dengan catatan TIDAK ADA LAGI penambahan jumlah pengangguran terbuka di tiap tahunnya.
4. Butuh solusi kongkrit atas persoalan kemiskinan di Banjarnegara yang masih tembus di angka 124.660 Jiwa dari total penduduk Banjarnegara yang lebih dari 1 juta jiwa.
- Persoalan rumit kemiskinandi dunia sudah ada sejak tahun 571 Masehi. Dan tidak ada satu bangsa dan negarapun di dunia ini yang tidak luput dari persoalan kemiskinan. Mereka yang bisa bangkit adalah bangsa dan Negara yang telah tercerahkan untuk kembali kepada spirit dan budaya leluhurnya.
- Bantuan tunai dan non tunai bagi warga miskin termasuk saya adalah solusi praktis sekaligus pragmatis. Tidak ada perubahan dari warga miskin menjadi kaya karena hal itu. Yang menjadikan ia berubah karena mindset-nya yang berubah terlebih dahulu. Sehingga habit-nya berubah dan lahirlah karakter manusia berkecukupan sandang, pangan lan papan. Karenanya program-program pemerintah yang berbau pendidikan menuju perubahan – pengembangan kapasitas dan aksesibilitas terhadap permodalan, pasti kita support sepenuhnya.
- Masyarakat kita sesungguhnya memiliki potensi kreatifitas tanpa batas. Mereka hanya butuh inspirasi, stimulus, pendampingan dan program yang jelas serta terarah dari pemerintahan yang ada. Bagi kami, masyarakat kita itu terlalu nurut dan nerima apapun yang di programkan oleh pemerintah. Bukan berarti masyarakat tidak merasakan nilai-nilai keadilan social dan ekonomi serta hukum yang telah terkoyak dan porak poranda sekian lama.
Diam-nya masyarakat Banjarnegara bukan berarti takut dan setuju dengan deklarasi cinta damai yang sudah di kumandangkan waktu yang lalu di pendopo kabupaten. Tetapi mereka lebih memilih untuk menerima keadaan dan tidak rela jika Banjarnegara terjadi anarkisme.
Diamnya masyarakat banjarnegara bukan berarti menolak dinamisme kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami tetap kritis dan tetap melawan segala macam bentuk arogansi kekuasaan tanpa pandang bulu.
5. Revitalisasi balai budaya sebagai ruang public yang dapat menjadi space sekaligus place bagi semua komunitas dan masyarakat Banjarnegara.
- Balai Budaya Banjarnegara dibangun menggunakan uang negara sekaligus uang rakyat. Jika Balai Budaya hanya berdiri menjadi seonggok gedung, lalu dianggap selesai. Itu adalah kekeliruan yang sangat fatal.
- Balai Budaya adalah ruang public yang vital untuk melahirkan dinamisme dan kreatifitas masyarakat. Menghidupkan Balai Budaya berarti menghidupkan kembali PERADABAN.
- Merenovasi ruangan Balai Budaya adalah sebuah keniscayaan. Agar gedung balai budaya dapat lebih akomodif dan dinamis dengan hadirnya lintas komunitas berkegiatan di balai budaya.
- Mengoptimalisasi lahan disekitar gedung balai budaya menjadi secretariat para komunitas, ormas dan LSM adalah wujud nyata kepedulian pemerintah dan dewan dalam rangka mendorong kreatifitas masyarakat. Mengakomodir – mewadadi dan membina melalui pendampingan lintas komunitas, ormas dan LSM adalah impian ideal dari sebuah kata KOLABORASI.
6. Dorong keberadaan Koperasi Merah Putih di semua desa se-Banjarnegara agar mampu mendownload anggaran pusat hingga berhasil merealisasikan dan meng-LPJ-kan kegiatannya.
- Program pemerintah pusat berupa Koperasi Merah putih atau yang di singkat KMP adalah program yang dirancang untuk membangun ketahanan dilini terdasar dari sebuah Negara yakni ; desa.
- Jika Dana Desa saja saat ini telah memiliki anggaran kurang lebih 1 Milyar / tahun. Dan program KMP didesain penyerapan anggaran-nya dapat mencapai 2 hingga 3 MIlyar / Desa. Maka desa dapat di optimalkan untuk dapat menyerap anggaran paling tidak 3 milyar / tahun. Di Banjarengara, dengan jumlah desa-nya sebanyak 266 X 2 Milyar / tahun program KMP. Maka akan ada putaran dana masuk ke Banjarengara melalui transfer pusat sebanyak 532 Milyar / tahun. Dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 20.000 orang.
- KMP semakin sexy dimata para aktifis, bukan hanya karena besar-nya power aksesibilitas pendanaan dan penyerapan tenaga kerjanya. Tetapi lebih kepada RUH atau esensi programnya yang bermuara pada sektor pertanian. Petani kuat – UMKM tumbuh dan berkembang, rakyat maju dan sejahtera.
- Lalu, bagaimana dengan Banjarnegara menyambut program KMP. Secara realita saat ini, kita masih gagap dalam menyiapkan SDM agar setiap KMP di desa dapat berjalan sesuai harapan. Regulasi daerah perlu kita dorong dengan kuat agar desa semakin mandiri dalam membangun ketahanan pangan.
7. Ciptakan iklim yang kondusif, agar program pemerintah pusat berupa MBG (Makan Begizi Gratis) dapat berjalan secara optimal untuk memulai menggerakan roda ekonomi masyarakat di tingkat bawah hingga menengah.
- Jika tidak salah di Banjarnegara tahun 2026 akan ada 93 dapur MBG. Besar biaya produksi makan siang bergizi gratis, hampir public telah mengetahui. Pipa besar jalur distribusi pendanaanpun masyarakat sudah paham. Kami para aktifis tidak akan masuk ke ranah tersebut. Yang kita analisa adalah nilai putaran uang di masyarakat, jika program ini dapat sukses berjalan, maka roda ekonomi akan mulai berjalan menuju kebaikan ekonomi secara makro. 1,1 Trilyun bukan angka yang sedikit untuk memulai menggerakan roda ekonomi di Banjarnegara, ditengah-tengah lesunya ekonomi rakyat.
- Karennya para aktifis tidak ingin memframing hal-hal sepele yang ujungnya dapat menghambat kelancaran program MBG tersebut diatas. Kami akan kawal dan support penuh program MBG, sebagai bukti komitmen penting perjuangan kerakyatan.
F. BAB KETIGA
Adalah tambahan gagasan dan ide dari hasil Kongres Masyarakat Banjarnegara, 28 Oktober 2025. Yang tidak kalah substansinya dengan Bab satu dan dua. Adapun poin-poin penting di bab 3 ini adalah ;
- Pentingnya pemenuhan hak-hak Difabel yang belum merata, Penyandang Disabilitas Kab. Banjarnegara berjumlah 5.976 org, untuk gangguan jiwa berat per 2024 sebanyak 1997 orang, Jumlah Penyandang Disabilitas Mental 2.037;
Disabilitas Fisik 2018; Disabilitas Sensorik (Netra, Rungu, Wicara) 1.588; Disabilitas Ganda 333. By : Gusdurian Banjarnegara | Sumber Data Terpadu Dinsos Propinsi jateng 2024. - Isu selanjutnya tentang Toleransi dan Keberagaman, menyoroti hubungan antar umat beragama di masyarakat termasuk di lingkungan pendidikan. Adanya Bullying dikarenakan perbedaan Agama yang berujung pada kekerasan fisik dan psikis korban. Hubungan antar umat beragama di ranah grassroot bukan sekadar pada level Pemuka Agama semata. By : Gusdurian Banjarnegara
- Lebih peduli dan tidak arogan - agar bendungan Clapar segera dibangun. By : LSM Peduli - FORMI P4 HUM
- Mengusulkan agar mahkamah kehormatan Dewan Daerah dapat di isi dari tokoh-tokoh masyarakat yang independen - agar lebih optimal dalam mengawasi kinerja dewan. By : LSM Peduli - FORMI P4 HUM
- Pemkab Banjarnegara agar dapat membuat Televisi Lokal - Bara TV – agar Banjarnegara dapat lebih eksis dan mendunia. Selain itu agar komunikasi public baik dari pemerintah, dewan kepada masyarakat maupun sebaliknya dapat berjalan sebagaimana yang di harapkan. Tidak ada algi penyumbatan informasi yang menyebabkan gagal paham. By : LSM Peduli - FORMI P4 HUM
- Mendorong lahirnya pemekaran desa di Banjarnegara. By : LSM Peduli - FORMI P4 HUM
- Mendorong lahirnya pariwisata berbasis budaya di Banjarnegara. By : LKS Genpenus Mandiri Bara
- Mayoritas penduduk Banjarnegara adalah kaum petani. Prioritas pembangunan berbasis pertanian atau pariwisata berbasis pertanian ataupun industri berbasis pertanian, seyogyanya menjadi program yang penting dan mendesak untuk segera di realisasi. By : Forum Banjarnegara Berfikir.
- Pemda harus duduk bareng bersama elemen/lembaga masyarakat terkait keseriusan dalam penanganan sampah yang semakin menumpuk. By : Pegiat Lingkungan Hidup
- Meningkatkan Kinerja pemerintah di segala Lini, termasuk perihal pemotongan tunjangan-tunjangan DPR dan dana pensiun untuk di alihkan demi kemaslahatan masyarakat. By : Paguyuban Bambu Aji / Komunitas Embeg Banjarengara.
- Mengusulkan agar Busana Kebaya jadi seragam di sekolah dari paud hingga SLTA. By : KWT Mandiraja
- Berbuat Lazim, se Lazim-lazimnya mahluk yang di beri Amanah (Baik amanah secara Religi yaitu dari Tuhan, maupun Amanah secara sosial yaitu dari Warga masyarakat Banjarnegara) sehingga Eling marang Tujuan di beri amanah untuk apa...? By : Yayasan Carang Seket – Susukan. Banjarengara.
- Perbaiki Perda Kab. Banjarnegara. Nomor 6 – Tahun 2023. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2023 – 2043. Sebab dari 252 halaman, tidak ada yang menyebutkan Pentinya Kawasan Pendidikan Kab. Banjarnegara. ( Pentingnya memasukan pasal kawasan pendidikan sebagai konsep pengembangan kawasan pendidikan banjarnegara untuk 20 tahun kedepan ). By : FKBB
- Pentingnya membentuk TIM KHUSUS / Timsus Pengembangan Kawasan Industri yang dipimpin langsung oleh Bupati Banjarnegara. Dengan tugas ; Merancang Grand Design Kawasan Industry Terpadu Kab. Banjarnegara. Dan berfungsi sebagai marketing kabupaten untuk mendatangkan investor ke Banjaarnegara.
- Tentang Perda Pariwisata dan Rencana Induk Pariwisata Banjarengara, kami hanya mengusulkan bahwa : Dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya industry pariwisata di Banjarnegara. Dan dalam rangka mempertahankan posisi pariwisata terbaikn ke 7 di Indonesia yakni Arung Jeram / Rafting. Maka mohon dengan segala hormat kepada Bupati dan DPRD Banjarengara, agar tidak mengijinkan penambangan Galian C di atas lokasi The Pikas Adventure Resort. By : FKBB
- Agar PERDA tentang Cagar Budaya Banjarnegara dapat segera di SAHKAN, setelah melalui audiensi Budayawan – Sejarawan dan Seniman Banjarnegara dengan DPRD.
Total 28 poin penting PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa.
G. PENUTUP
Demikian PETISI RAKYAT untuk Banjarnegara dan Bangsa ini dibuat dan kami sampaikan kepada ; Pemerintah Kab. Banjarnegara dan DPRD Kab. Banjarnegara, serta Pemerintah Pusat dan Masyarakat. Agar dapat dikaji bersama yang selanjutnya dapat dijadikan program untuk Banjarnegara kedepan, demi Banjarnegara maju dan sejahtera serta demi bangsa yang semakin membaik kedepan.
Banjarnegara, 31 Oktober 2025
Ketua Panitia Adhoc KMB : Wahono
Sekretaris Panitia Adhoc KMB : Imam Nafán
Lampiran 1 : Daftar Hadir Perserta KMB
DAFTAR PESERTA KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA
- LSM Peduli (FORMI P4 HUM ) - Setiawan, SH
- LKS Genpenus Mandiri Banjarnegara - Ermawati, S.Pd, MM.
- Yayasan Carang Seket – Banjarnegara - Dhen Juneng
- Paguyuban Embeg Banjarnegara “ Bambu Aji “ - Kang Sahadi
- Komunitas Gusdurian Banjarnegara - Mas Hanafi
- Forum Kedaulatan Rakyat 1 Juni – Banjarnegara - Mbah Jatmiko
- Yayasan Tlasih 87 – Cabang Banjarnegara - R.T Singo Pujono
- Forum Banjarnegara Berpikir - Phebhe
- ATER BAE - Ojek Online Lokal Banjarnegara - Krisna
- PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia ) Banjarnegara Pak Gatot
- Yayasan Kita Peduli – Banjarnegara - Kang Moes
- REDKAR Banjarnegara – Komunitas Relawan Pemadam Kebakaran Banjarnegara - Erma. S
- SEKBER PA Banjarnegara - Agus. F
- PMC Pemuda Pancasila Banjarnegara - Untung. S
- Organisasi Tani Muda Nusantara - Ugo
- Komunitas Tani Merdeka -
- Pegiat Lingkungan Dan Pendidikan - Siti Faridah
- Komunitas Peduli Lingkungan Banjarnegara - Mahadi
- Kader Posyandu Krandegan - Napsiyah
- Karang Taruna – Kusuma Bhakti - Kel. Semampir -
- Lembaga Parenting & Hipnotheraphy Banjarnegara -
- Lintas Iman Banjarnegara - Bung Yeppi
- Penghayat Kepercayaan – Banjarnegara -
- Paguyuaban Spiritual Banjarnegara - Mbah Miskun
- Paguyuban Budayawan Banjarnegara - Kang Gino
- DPRD Banjarnegara - Mas Anas Hidayat
- Kabid Budaya – Disparbud Banjarnegara - Mas Heri Kuat
- Kesbangpol Banjarnegara - Pak Isak
Salampain ketemu lagi di :
KONGRES MASYARAKAT - 28 Oktober 2026


Tidak ada komentar:
Posting Komentar