Istilah KONGGUAN - sengaja saya gunakan untuk dapat menggambarkan se-reaktif apa, golongan ini. Kongguan berasal dari bahasa mandarin Khongguan, yakni Kaleng Kosong - wadah roti/brand makanan kaleng yang populer di era 1980an.
Yeach..., namanya saja Kaleng Kosong. Dapat kita bayangkan kan...? sekali pukul - bunyinya sangat keras dan berisik sekali. Keras dengan arogansinya dan berisik karena tidak ada esensinya sama sekali untuk kebaruan program Banjarnegara apalagi Bangsa.
Tapi jangan salah, sebab saking keras dan saking brisiknya, banyak juga logh yang akhirnya merapat... hahahaha. Sebagian aktifis mulai mendengus-dengus, apakah ada roti isi daging disana? Diberilah sebagian aktifis mahasasiswa dengan iming-iming lezatnya spageti dan segarnya coca-cola. Untuk mendukung dan mengawal sepenuhnya 10 program unggulan pemda.
Saya tegaskan kembali pada tulisan kali ini. Bahwa : FKBB dan Panitia Adhoc KMB - BUKAN TIDAK SETUJU dengan 10 program unggulkan Pemda Banjarnegara yang di pimpin oleh bupati dan wakil bupati. FKBB tetap mensuport program gerakan pemda bahkan dewam. TAPI FKBB tetap berdiri tegak diatas Ke-KRITISAN Nalar. Seberapa KRUSISIAL dan FUNDAMENTAL ke-10 program unggulan pemda dalam menjawab permasalahan yang ada di banjarnegara? kedua ; Seberapa dahsyat ke-10 program unggulan pemda dalam menjawab tantangan masa depan suatu daerah?.
Saat ini, Permasalahan Kebangsaan sudah terlalu kompleks, belum lagi ditambah dengan persoalan daerah. Mari kita turunkan sedikit saja - EGO kita untuk duduk bersama. Saling mendengarkan untuk kemudian bisa paham dan mengerti. Hingga lahirlah rasa saling pengertian satu sama lain.
Kami memberikan ruang tanpa patas untuk memuntahkan semua gagasan kalian, dalam bingkai ; Perhelatan intelektual tentang PROBLEM SOLVING kebangsaan kita saat ini. Kami juga membuka pintu selebar-lebarnya kepada kalian tanpa kecuali untuk hadir dan mencurahkan gagasannya tentang : Tema - Tantangan Masa Depan Banjarnegara. Tentu semua itu hanya ada dalam acara bertajuk : KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA.
Sekali lagi...
Melalui rahim KMB lahirlah Petisi Rakyat Banjarnegara untuk Masa Depan Banjarnegara dan Bangsa.
Memang tidak mudah untuk dapat masuk ke wilayah atau makon ini - Jika kita berbicara tentang Banjarnegara saja, selain di butuhkan knowledge mendalam tentang Banjarnegara yang utuh/kaffah, baik secara historikal, sosial culture, geo politik dan lain-lain. Dibutuhkan juga knowledge yang lebih besar dan mendalam lagi size-nya yakni knowledge yang berwawasan kebangsaan. Yakin - tidak semua orang memahami hal tersebut dan tidak mudah menemukan orang yang berwawasan seperti itu. Apalagi sampai masuk pada persoalan kebangsaan.
Persoalan kebangsaan akan cepat terurai satu persatu manakala kita telah sampai pada pengetahuan dan wawasan global. Dan pengetahuan serta wawasan tersebut mampu berkolaborasi dengan pengetahuan dan wawasan Nasional yang holistic serta mendalam. Maka problem solving kebangsaan kita, baru dapat kita temukan dengan gamblang.
Selama knowlage dan understanding kita bercakrawala lokal, maka sulit sekali kita sampai paada titik yang di sebut problem solving. so..., apa si yang di maksud dengan problem solving jane kang...? yang di masud dengan PROBLEM SOLVING adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebabnya, dan menemukan solusi yang paling efektif melalui proses berpikir kritis dan kreatif.
Problem Solving tentang Banjarnegara-pun juga demikian halnya. Manakala kita merasa bahwa hanya program kitalah yang ampuh dan jitu. Tidak mau mendengarkan apalagi mengindahkan gagasan dan ide serta pendapat orang lain. Maka ini adalah indikator menuju Banjarnegara yang semakin terpuruk sekaligus indikator menuju Indonesia yang Super Cemas - Jauh sekali dari tujuan Indonesia Emas.
KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA
Adalah sebuah keniscayaan.
- Rika Setuju ataupun RikaTidak Setuju - KMB tetap berjalan !
- Rika Mendukung ataupun Rika Nggembosi - KMB tetap berjalan !
- Rika Mensupport ataupun Rika Mem-framming - KMB tetap berjalan !
- Di Ijinkan ataupun Tidak di Ijinkan - KMB tetap berjalan !
Sebab melalui KMB inilah - kami sedang berbicara bahwa ;
Inilah cara kami mencintai Banjarnegara dan Bangsa yang se-apa adanya.
dan TERAKHIR KALI KAMI BILANG BAHWA KMB BUKAN DEMO
Salam WARAS !!!
Wahono
Ketua Panitia Adhoc KMB
Pendiri dan Bupati FKBB
Kongres masyarakat Banjarnegara ini menarik dan mungkin satu satunya ide kreatif yang bisa menjadi momentum, menggugah rasa kepedulian kita terhadap problem problem untuk menemukeli akar masalahnya apa ? Dan ini bisa menjadi ruang dialektika berbagai elemen masyarakat, dengan berbagai stakeholder, eksekutif , legislatif dan masyarakat,setidaknya ada rumusan rusuman yang bisa di gali yang bisa menjadikan gerakan kolektif sebagai sumbangsih berbagai kebijakan yang mensejahterakan rakyat Banjarnegara.
BalasHapusRaiitt mas broh....
Hapusmari ekspresikan pemikiran & perasaan kita pada banjarnegara dan negeri ini di kegiatan kita yg bertajuk KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA.
Sampai ketemu di tgl 28 Oktober 2025 - Pikas Resort