INILAH RUH PERJUANGAN FKBB
Yang telah di wariskan oleh para pendiri Bangsa untuk diestafetkan kepada kita semua sebagai generasi penerus.
INILAH RUH PERJUANGAN FKBB
Yang telah di wariskan oleh para pendiri Bangsa untuk diestafetkan kepada kita semua sebagai generasi penerus.
TENTANG
KOMUNIKASI
POLITIK PEMERINTAH – DEWAN DAN RAKYAT
Nomor 1 Tahun 2025
Dalam rangka mensikapi dinamika dan eskalasi politik di Banjarnegara. Dan dalam rangka menjaga kewarasan nalar berfikir serta demi menjaga keutuhan dan mempertahankan nilai-nilai semangat persatuan masyarakat Banjarnegara.
Setelah ;
M.E.N.I.M.B.A.N.G :
01. Peraturan Bupati Nomor 81 Tahun 2017, Tentang Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anggota DPRD Kab. Banjarnegara. Yang diterbikan oleh Bupati : Budi Sarwono.
Dengan besaran tunjangan perumahan, sebagai berikut :
02. Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2020, Mengenai Perubahan Pertama Peraturan Bupati Nomor 81 Tahun 2017, Tentang Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anggota DPRD Kab. Banjarnegara. Yang diterbitkan oleh Bupati : Budi Sarwono.
Dengan besaran tunjangan perumahan, berubah menjadi :
Satu hal yang pasti adalah kami bersyukur sedalam-dalamnya bahwa ; “Perjuangan Untuk Dapat Kembali Kepada Identitas Dan Jati Diri Banjarnegara”. Gagasan ini telah terakomodir oleh pihak pemda, yang dalam hal ini melalui Kesbangpol Banjarnegara – BAPERLITBANG Banjarnegara dalam bulan September 2025 ini akan segera menggelar FGD (Fokus Group Discussion) yang akan membahas tentang Budaya Banjarengara.
Kami (FKBB) berharap pasca FGD Budaya Banjarnegara akan lahir Tim Khusus yang akan menulis BUKU Tentang BUDAYA BANJARNEGARA yakni CABLAKA atau BLAKASUTA. Sebab Warisan Budaya CABLAKA ini adalah salah satu warisan leluhur Karesidenan Banyumas termasuk Banjarengara.
Dimana pada saat ini yang namanya budaya CABLAKA atau BLAKASUTA, telah hilang dan kita lupa bahwa kita mewarisi budaya tersebut.
Budaya CABLAKA adalah budaya ngomong apa anane tampa tedeng aling-aling tetapi nggari ngomong nganggo gaya baworan. Ngomong apa anane tanpa tedeng aling-aling adalah warisan budaya untuk kita dapat berbicara JUJUR dan TERBUKA, se-apa adanya tanpa basa basi. Gaya Baworan artinya ; leluhur kita menginginkan agar dalam penyampaian hal yang jujur tersebut, hendaklah di bumbui dengan sentuhan canda tawa. Agar kita tetap bahagia dalam berikhsan atau menebarkan kebaikan.
Budaya berbicara JUJUR, TERBUKA tanpa basa-basi tetapi tetap dalam swasana yang ramah dan tersenyum adalah idaman para leluhur Banjarnegara. Andai saja budaya ini bisa kita budayakan kembali kepada anak dan cucu kita di sekolah yang akhirnya dapat membudaya. Kita bisa membayakan dikemudian hari, betapa dahsyat dan keren-nya peredaban Banjarnegara kedepan. Duduk bersama tanpa ada rasa curiga, tanpa ada kebencian apalagi dendam. Inilah modal dasar kita menuju Banjarengara yang maju dan sejahtera.
Kita tidak sedang mencari identitas baru. Tetapi kita ingin kembali kepada jati diri dan identitas Banjarengara yang seutuhnya.
Sambang Silaturahmi FKBB dan Elemen lain dengan DPPKAD Banjarnegara - 2025 |
Santernya issue pemangkasan anggaran – transfer pusat ke daerah di tahun 2026, sebesar 20% - cukup membuat cemas para pemimpin daerah berserta para stakeholder-nya tanpa terkecuali para aktifis mBanjarengara. Bahkan beberapa kepala daerah lain cukup kalap, sehingga berani manaikan pajak hingga 400%. Inilah salah satu pemicu pergolakan demo didaerah mencuat yang berujung ricuh.
Berikut adalah hasil diskusi langsung antara FKBB dengan kepala DPPKAD Kab. Banjarnegara 2025, beserta team ahlinya – yang dilaksanakan pada hari jumát, 12 September 2025 – pukul 14.00 – 17.00 wib di kantor DPPKAD Banjarnegaraga – Lantai 3 ;
MASUKAN IDE DAN GAGASAN FKBB
UNTUK MENINGKATKAN PAD KAB. BANJARNEGARA
Bung Karno (1945-1967)
Membuat Murcusual Indonesia menjadi poros maritim asia
The secret of indonesian Military
Pak Harto (1968-1998)
Membuat murcusual Indonesia menjadi macan asia
The Best "KOPASUS" of Indonesia
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Banjarnegara Bicara :
Bupati Pertama : Joko Kaiman / KRT. Wiroyuda (1569-1594)
Terkenal Jadug dan Ahli birokrasi dan tata pemerintahan.
Bupati ke-dua : KRT. Wargohutono (1594-1620)
Menjadi arsitek Sinuhun Amangkurat Agung - membangun Pelabuhan tegal
Bupati ke-tiga : KRT. Wirokusumo (1620-1647)
Timsus Sultan Agung - Mataram dalam Menyusun Kelender Jawa dan penyusunan Kitab Sastra Gendhing.
Aktifis DAS dan Ahli Pertanian serta Kuliner
Bupati ke-empat : KRT Wirowijoyo (1645-1659)
Ahli perertanian dan Olahraga
Bupati ke-lima : KRT. Purwonegoro (1659-1671)
Aktifis UMKM - Seni dan Budaya
Secara pribadi, sebagai salah satu aktifis Banjarnegara sangat berharap bahwa ;
Melalui program Retreat yang bertujuan agar sesorang / kepala daerah / wk kepala daerah yang mengikuti agenda kegiatan ReTreat tersebut diatas dapat menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang segar atas sebuah gagasan guna membangun daerahnya menjadi suatu daerah yang benar-benar maju dan sejahtera, sebagaimana visi mereka, bupati dan wk bupati Banjarnegara ke 30.
Namun demikian, hingga kini yakni 27 Feb 2025, saya sama sekali belum menemukan sebuah statemen dari Bupati maupun wk Bupati terpilih ; yang mampu menerangkan dan menggambarkan bagaimana secara strategi dan taktis visi mereka akan tercapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Bahkan pada moment hari jadi Banjarnegara ke-454 kali inipun, serasa hambar tanpa makna dan harapan. Semua agenda hanyalah bersifat seremonial belaka dan masih dengan pola-pola lama yakni ; menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa peduli nasib rakyat dan atau masyarakat saat ini.