Cari Blog Ini

Senin, 15 September 2025

SAMBANG SILATURAHMI FKBB KE KEDIAMAN KETUA DPRD KAB. BANJARNEGARA

Terdapat banyak sekali persoalan di Banjarnegara pada saat ini, diantaranya ; persoalan sampahisasi, persoalan air bersih bagi masyarakat, persoalan tingkat kerawanan masyarakat (rawan konflik), persoalan tumbuh kembang UMKM, Persoalan social, hingga persoalan pendidikan yang salah satunya adalah parenting.

Satu hal yang pasti adalah kami bersyukur sedalam-dalamnya bahwa ; “Perjuangan Untuk Dapat Kembali Kepada Identitas Dan Jati Diri Banjarnegara”. Gagasan ini telah terakomodir oleh pihak pemda, yang dalam hal ini melalui Kesbangpol Banjarnegara – BAPERLITBANG Banjarnegara dalam bulan September 2025 ini akan segera menggelar FGD (Fokus Group Discussion) yang akan membahas tentang Budaya Banjarengara. 

Kami (FKBB) berharap pasca FGD Budaya Banjarnegara akan lahir Tim Khusus yang akan menulis BUKU Tentang BUDAYA BANJARNEGARA yakni CABLAKA atau BLAKASUTA. Sebab Warisan Budaya CABLAKA ini adalah salah satu warisan leluhur Karesidenan Banyumas termasuk Banjarengara. 

Dimana pada saat ini yang namanya budaya CABLAKA atau BLAKASUTA, telah hilang dan kita lupa bahwa kita mewarisi budaya tersebut. 

Budaya CABLAKA adalah budaya ngomong apa anane tampa tedeng aling-aling tetapi nggari ngomong nganggo gaya baworan. Ngomong apa anane tanpa tedeng aling-aling adalah warisan budaya untuk kita dapat berbicara JUJUR dan TERBUKA, se-apa adanya tanpa basa basi. Gaya Baworan artinya ; leluhur kita menginginkan agar dalam penyampaian hal yang jujur tersebut, hendaklah di bumbui dengan sentuhan canda tawa. Agar kita tetap bahagia dalam berikhsan atau menebarkan kebaikan. 

Budaya berbicara JUJUR, TERBUKA tanpa basa-basi tetapi tetap dalam swasana yang ramah dan tersenyum adalah idaman para leluhur Banjarnegara. Andai saja budaya ini bisa kita budayakan kembali kepada anak dan cucu kita di sekolah yang akhirnya dapat membudaya. Kita bisa membayakan dikemudian hari, betapa dahsyat dan keren-nya peredaban Banjarnegara kedepan. Duduk bersama tanpa ada rasa curiga, tanpa ada kebencian apalagi dendam. Inilah modal dasar kita menuju Banjarengara yang maju dan sejahtera. 

Kita tidak sedang mencari identitas baru. Tetapi kita ingin kembali kepada jati diri dan identitas Banjarengara yang seutuhnya.  

SAMBANG SILATURAHMI FKBB DENGAN DPPKAD BANJARNEGARA

Sambang Silaturahmi FKBB dan Elemen lain dengan DPPKAD Banjarnegara - 2025











Santernya issue pemangkasan anggaran – transfer pusat ke daerah di tahun 2026, sebesar 20% - cukup membuat cemas para pemimpin daerah berserta para stakeholder-nya tanpa terkecuali para aktifis mBanjarengara. Bahkan beberapa kepala daerah lain cukup kalap, sehingga berani manaikan pajak hingga 400%. Inilah salah satu pemicu pergolakan demo didaerah mencuat yang berujung ricuh. 

Berikut adalah hasil diskusi langsung antara FKBB dengan kepala DPPKAD Kab. Banjarnegara 2025, beserta team ahlinya – yang dilaksanakan pada hari jumát, 12 September 2025 – pukul 14.00 – 17.00 wib di kantor DPPKAD Banjarnegaraga – Lantai 3 ; 

  1. APBD Banjarnegara - Tahun 2025, Sebesar : Rp. 2.330.604.028.000,-
  2. Dan Transfer  Pusat ke Daerah 2025 adalah : Rp.1.844.738.221.000,-
  3. Pemotongan sebesar 20% atas Transfer Pusat ke Daerah BUKANLAH pemotongan secara untuh – melaikan pada sector atau program-progam tertentu yang dianggap tidak efektif dan tidak efisien atau tidak berdayaguna dan berhasilguna. 
  4. So…, asumsi kita yang pada awalnya dana Transfer pusat ke daerah di potong secara utuh sebesar 20% - yakni sebesar : Rp. 368,947,644,200,- FAKTANYA >> Banjarnegara kemungkinan TERBURUK hanya di potong sebesar : Rp. 150.000.000.000,-
  5. Menanggapi issue tersebut - Pemerintah dan Dewan pun SUDAH melakukan musyawarah dan melakukan REFOCUSING atas program. ( item program refocusing-nya seperti apa – ini yang kita belum membaca )
  6. DPPKAD-pun telah di genjot agar dapat meningkatkan PAD. Sebagaimana target 2025 – PAD kita sebesar Rp. 409.754.026.000,- berbagaimacam upaya-pun dilakukan oleh kawan-kawan DPPKAD, salah satunya adalah kerjasama dengan Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Yang focus pada produksi IKAN untuk program BGN. Tak terkecuali meningkatkan pendapatan dari sektor tambang galian C. 
  7. Pemerintah Kab. Banjarnegara beserta Dewan berkomitmen untuk TIDAK meningkatkan PAJAK di tahun 2025 dan seterusnya. 

MASUKAN IDE DAN GAGASAN FKBB
UNTUK MENINGKATKAN PAD KAB. BANJARNEGARA

Rabu, 10 September 2025

Dunia - Indonesia dan Banjarnegara BICARA

Bung Karno (1945-1967)
Membuat Murcusual Indonesia menjadi poros maritim asia
The secret of indonesian Military

Pak Harto (1968-1998)
Membuat murcusual Indonesia menjadi macan asia
The Best "KOPASUS" of Indonesia

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Banjarnegara Bicara : 

Bupati Pertama : Joko Kaiman / KRT. Wiroyuda (1569-1594)
Terkenal Jadug dan Ahli birokrasi dan tata pemerintahan.

Bupati ke-dua : KRT. Wargohutono (1594-1620)
Menjadi arsitek Sinuhun Amangkurat Agung - membangun Pelabuhan tegal

Bupati ke-tiga : KRT. Wirokusumo (1620-1647)
Timsus Sultan Agung - Mataram dalam Menyusun Kelender Jawa dan penyusunan Kitab Sastra Gendhing.
Aktifis DAS dan Ahli Pertanian serta Kuliner

Bupati ke-empat : KRT Wirowijoyo (1645-1659)
Ahli perertanian dan Olahraga

Bupati ke-lima : KRT. Purwonegoro (1659-1671)
Aktifis UMKM - Seni dan Budaya

Rabu, 26 Februari 2025

Refleksu Hari Jadi Banjarnegara ke-454 Tahun 2025

Rabu, 26 Februari 2025 adalah peringatan hari jadi kab. Banjarengara ke-454. Kita tau bahwa pada tgl, 20 Feb 2025, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara yang ke-30, yakni ; Mbak Amel dan Gus Wahid baru saja dilantik dan langsung mengikuti kegiatan "ReTreat" yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat di AKMIL Magelang. 

Secara pribadi, sebagai salah satu aktifis Banjarnegara sangat berharap bahwa ; 

Melalui program Retreat yang bertujuan agar sesorang / kepala daerah / wk kepala daerah yang mengikuti agenda kegiatan ReTreat tersebut diatas dapat menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang segar atas sebuah gagasan guna membangun daerahnya menjadi suatu daerah yang benar-benar maju dan sejahtera, sebagaimana visi mereka, bupati dan wk bupati Banjarnegara ke 30. 

Namun demikian, hingga kini yakni 27 Feb 2025, saya sama sekali belum menemukan sebuah statemen dari Bupati maupun wk Bupati terpilih ; yang mampu menerangkan dan menggambarkan bagaimana secara strategi dan taktis visi mereka akan tercapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Bahkan pada moment hari jadi Banjarnegara ke-454 kali inipun, serasa hambar tanpa makna dan harapan. Semua agenda hanyalah bersifat seremonial belaka dan masih dengan pola-pola lama yakni ; menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa peduli nasib rakyat dan atau masyarakat saat ini. 

Kamis, 26 Desember 2024

Banjarnegara Maju dan Sejahtera sebuah Impian atau sebuah Halusinasi?

Banjarnegara Maju dan Sejahtera adalah sebuah idaman bagi segenap warga Banjarnegara tanpa kecuali. Baik anak-anak, remaja, pemuda, orang tua bahkan kakek dan nenek. Maju secara budaya dan peradaban. Sejahtera secara ekonomi dan sosial. Problemnya adalah selama Banjarnegara berdiri 453 tahun yang lalu, cita-cita idaman tersebut bukannya semakin terwujud tetapi malah semakin menjauh.


Lalu apa penyebabnya? Mari kita kupas satu persatu. 

Dahulu kala, ketika para pendiri bangsa ini mendirikan sebuah negara yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas pokok penyelenggara negara  adalah melindungi dan mensejahterakan segenap kehidupan warga negara-nya. Setelah dua tugas pokok penyelenggara negara dalam hal ini adalah pemerintah selesai, maka tugas berikutnya adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Problem kedepan yang dihadapi oleh Banjarnegara dan bangsa kedepan adalah ; untuk bisa melindungi dan mensejahterakan kehidupan warganya, membutuhkan pemimpin dan penyelenggara pemerintahan yang cerdas dan didukung oleh warga negara yang cerdas pula. Sehingga poin ke tiga yakni mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadi pekerjaan utama sebagai pondasi dasar yang harus dilakukan oleh penyelenggara pemerintahaan. 

Rabu, 18 Desember 2024

Resume Hasil Kopdar Perdana FKBB - 15 Des 2024

Download link berikut ini untuk mengetahui secara detail hasil kopdar perdana FKBB ] 

Secara Terbuka hasil Rangkuman Kopdar Perdana Forum Kebangkitan Banjarnegara dan Bangsa ini dipersembahkan untuk : 

  1. Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Terpilih 2024 - 2029
  2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kab. Banjarnegara 2024 – 2029
  3. Masyarakat Banjaregara

M A T E R I   P E M B A H A S A N

  1. Perda RTRW Kab. Banjarnegara Tahun 2023 – 2043
  2. Identitas Seni, Budaya & Icon Banjarnegara
  3. Pentingnya Reformasi Kurikulum Pendidikan Muatan Lokal Kab. Banjarnegara
  4. Banjarnegara akan menjadi kota / kabupaten Apa kedepan ? (artikel berikutnya)

P E M B A H A S A N    P E R T A M A

Perda RTRW Kab. Banjarnegara, yang berjumlah 252 Halaman, telah menyebutkan Pasal khusus yang mengatur tentang zona Kawasan industry di Banjarnegara. Terdapat 402 Hektar lahan yang disediakan oleh pemda dalam perda tersebut yang di peruntukan sebagai zona Kawasan industry. Berikut adalah datanya : 

Dari 8 Kecamatan yang tertera, baru 6 Kecamatan yang telah dilakukan MAPPING zona Kawasan industrinya, yakni : 

  1. Kecamatan Susukan ( 161,72 Ha )
  2. Kecamatan Purwareja Klampok ( 8,05 Ha ) 
  3. Kecamatan Mandiraja ( 31,25 Ha )
  4. Kecamatan Purwanegara ( 76,67 Ha )
  5. Kecamatan Bawang ( 96.03 Ha )
  6. Kecamatan Sigaluh ( 11,44 Ha )

Untuk dua kecamatan lain yakni Kec. Wanadadi dan Kec. Raki, Belum ada mappingnya. 

Selasa, 06 Agustus 2024

Melihat Banjarnegara dari sudut pandang Kenegarawanan

Adalah satu hal yang mudah untuk diucapkan, namun cukup rumit dan sulit dipraktekan. Apakah itu? Menggalang persatuan dan kesatuan demi lahirnya tatanan baru masyarakat Banjarnegara yang membumi sekaligus melangit. 

Mengapa perjuangan mempersatukan ini cukup berat ?

Karena masing-masing pribadi atau elemen, memandang Banjarnegara dari sudut pandang yang berbeda-beda, berdasarkan latar belakang unsur atau elemen yang bersangkutan. Sehingga kesimpulan tentang Banjarnegara dengan segala potensi dan permasalahan yang ada, menjadi berbeda-beda. 

Karenanya dibutuhkan BENANG MERAH yang bisa mempersatukan unsur maupun elemen tersebut. Agar bisa ketemu dalam bingkai kesimpulan yang sama, utuh dan menyeluruh. Dan ini harus dimulai dari pertama yakni SUDUT PANDANG. 

Kedua : ana tembung bahwa ; kebangkitan Banjarnegara akan dimulai dari bersatunya kaum pandawa yang dalam kehidupannya tidak ada dusta, tidak saling menyakiti dan adanya sifat welas asih. Pun didalam pandawa sendiri kapasitas batin dan pengetahuan-nyapun berbeda-beda, sehingga ketika ada suatu karep atau keinginan yang mungkin kurang pas atau tidak cucok. Mulailah bibit-bibit perpecahan. Hanya dari cara pandang hingga sikap. 

Karenanya saya ingin mengupas hal ini secara mendalam, agar kita semua paham tetang apa yang harus dilakukan. Apa dan siapa harus berbuat apa dan bagaimana. Dan ini semua akan kita mulai dari sudut pandang seorang negarawan. Ya sekali lagi sudut pandang seorang negarawan.